Taktik Ruben Amorim Mulai Klop, MU Siap Tancap Gas Musim Ini

Bagikan

Ruben Amorim telah dikonfirmasi sebagai pelatih kepala Manchester United yang baru, membawa serta filosofi taktisnya yang khas​.

Taktik Ruben Amorim Mulai Klop, MU Siap Tancap Gas Musim Ini

Sejak awal karier kepelatihannya, Amorim secara konsisten menggunakan formasi tiga bek. Pendekatan ini menandai perubahan signifikan dari gaya bermain Erik ten Hag sebelumnya, yang sering dikritik karena kurangnya bentuk dan arah taktis. Ikuti terus kisah menarik dari dunia olahraga sepak bola hari ini pastinya telah kami rangkum di SPORT VULKANSTAVKA.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Filosofi Taktik Ruben Amorim di MU

Ruben Amorim memiliki filosofi taktik yang sangat jelas dan konsisten, yang ia terapkan secara teguh. Ia sangat berkomitmen pada formasi 3-4-2-1 yang mengandalkan tiga bek tengah, dua wing-back, dua gelandang pivot, dan dua gelandang serang yang mendukung seorang striker tunggal.

Pada musim lalu di Premier League, Amorim tercatat sebagai manajer yang paling jarang melakukan perubahan formasi selama pertandingan, menunjukkan keyakinannya pada stabilitas sistemnya. Amorim meyakini bahwa konsistensi dalam gaya bermain akan membuat pola permainan menjadi naluri kedua bagi para pemain, sehingga mereka tidak berpikir terlalu banyak di lapangan.

Ia juga memiliki keinginan kuat agar Manchester United mengontrol jalannya pertandingan, sebuah pendekatan yang berbeda dari gaya permainan transisi cepat dan cenderung kacau yang sebelumnya diterapkan di klub. Tujuannya adalah membangun tim yang stabil dan terstruktur saat menguasai bola, yang ia yakini sebagai kunci untuk mencapai kontrol tersebut.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Tantangan dalam Implementasi Sistem Bertahan

Tantangan dalam Implementasi Sistem Bertahan

Penerapan formasi tiga bek, meskipun secara statistik membantu menopang pertahanan, menimbulkan kelemahan dalam progresi bola. Sepertiga dari umpan United musim lalu berasal dari para bek tengah, namun banyak di antaranya bersifat pasif, dengan para pemain belakang seringkali hanya mengoper bola di antara mereka sendiri.

Amorim sendiri pernah menyatakan di klub sebelumnya, Sporting CP, bahwa bek tengah adalah pembangun, lebih dari gelandang tengah. Mengindikasikan harapannya agar bek tengahnya berperan dalam memajukan bola melewati lini tengah. Musim lalu, Amorim tidak memiliki profil bek yang sesuai untuk peran tersebut.

Leny Yoro dan Lisandro Martinez merupakan dua bek tengah United yang paling mahir dalam memajukan bola. Keduanya termasuk dalam lima besar Premier League untuk jumlah umpan yang memecah lini per 90 menit. Namun, kedua pemain tersebut absen dalam waktu yang lama akibat cedera. Dengan Yoro hanya bermain 1.162 menit dan Martinez 1.754 menit di Premier League.

Baca Juga: Gagal Bersinar, Onana Terancam Digantikan Kiper Inter Milan di MU

Mengatasi Kerentanan Lini Tengah

Kerentanan di lini tengah terlihat jelas dalam kekalahan 1-0 dari Tottenham, di mana Bruno Fernandes dan Casemiro bermain sebagai gelandang pivot. Fernandes, dengan kecenderungan menyerang yang alami, dan Casemiro. Namun, yang mendekati usia 33 dan tidak lagi mampu menutupi ruang sebanyak dulu, membuat Tottenham mampu menembus area tengah dengan mudah.

Situasi ini menyoroti bagaimana Amorim akan mengatasi kerentanan ini. Namun, mencegah United kewalahan di lini tengah, sebuah teka-teki taktis yang akan menentukan musim. Amorim memiliki pilihan lain di area gelandang, termasuk Manuel Ugarte dan Kobbie Mainoo.

Ugarte menawarkan energi dan kemampuan merebut bola yang lebih baik daripada Casemiro. Namun memiliki keterbatasan dalam jangkauan operan dan kemampuan memajukan bola. Di sisi lain, Mainoo memiliki insting yang mirip dengan Fernandes untuk bergerak lebih maju di lapangan.

Potensi Serangan Baru Manchester United

Meskipun tantangan defensif masih ada, lini serang Manchester United telah menerima dorongan signifikan. Namun, dengan kedatangan Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha, yang sangat cocok dengan sistem Amorim. Dalam formasi 3-4-2-1, kedua gelandang serang diberikan kebebasan untuk bergerak di seluruh lapangan dan memanfaatkan ruang di antara lini pertahanan lawan.

Ruang-ruang ini tercipta sebagian besar karena pergerakan wing-back yang sering melakukan lari decoy. Menarik pemain lawan dan membuka jalur bagi para gelandang serang yang memiliki kemampuan menggiring bola seperti Cunha dan Mbeumo. Pergerakan penyerang tengah juga berperan penting dalam membebaskan para gelandang serang.

Rasmus Hojlund mengalami kesulitan pada musim lalu. Namun, dengan jaringan operan United menunjukkan betapa terpinggirnya peran pemain asal Denmark itu dalam pembangunan serangan tim. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olahraga terupdate lainnya hanya dengan klik sports-vulkanstavka.com.