Gareth Southgate: Mantan Manajer Inggris Mendapat Gelar Bangsawan di New Year Honours

Bagikan

Mantan manajer Inggris Gareth Southgate telah diberi gelar bangsawan dalam daftar Penghargaan Tahun Baru 2025.

Gareth Southgate: Mantan Manajer Inggris Mendapat Gelar Bangsawan di New Year Honours

Southgate, yang menghabiskan delapan tahun menangani Three Lions, adalah satu-satunya manajer selain pemenang Piala Dunia 1966 Sir Alf Ramsey yang memimpin tim putra Inggris ke final turnamen besar.

Inggris kalah berturut-turut di final Kejuaraan Eropa di bawah Southgate setelah kalah adu penalti dari Italia pada tahun 2021. Diikuti oleh kekalahan Euro 2024 musim panas lalu dari Spanyol di Berlin, yang membuat Southgate mengundurkan diri dua hari kemudian.

Dibawah ini SPORT VULKANSTAVKA akan memberikan informasi menarik yang pastinya harus Anda ketahui. Mari simak sekarang!

Kesuksesan dan Dedikasi Gareth Southgate

Gareth Southgate, baru-baru ini dianugerahi gelar bangsawan dalam daftar Penghargaan Tahun Baru 2025. Penghargaan ini adalah pengakuan atas dedikasi dan kontribusinya yang luar biasa terhadap sepak bola Inggris selama delapan tahun menjabat sebagai pelatih Three Lions.

Dalam sejarah sepak bola Inggris, Southgate menjadi salah satu dari sedikit pelatih yang berhasil memimpin tim putra ke final turnamen besar, bersama pemenang Piala Dunia 1966, Sir Alf Ramsey.

Selama masa kepelatihannya, Southgate menghadapi berbagai tantangan. Termasuk dua kali berturut-turut mencapai final, yakni di Kejuaraan Eropa 2021 dan Euro 2024. Sayangnya, Inggris harus menerima kekalahan di kedua final tersebut, dengan adu penalti melawan Italia dan kalah dari Spanyol di Berlin.

Keberhasilan membawa Inggris ke dua final berturut-turut adalah prestasi yang sangat mengesankan. Meskipun pada akhirnya Southgate mengundurkan diri dari jabatannya dua hari setelah kekalahan di Euro 2024.

“Saya sangat berterima kasih atas semua pesan dan komentar baik yang saya terima sejak pengumuman gelar Ksatria saya,” ungkap Southgate di halaman LinkedIn-nya.

Dengan sikap rendah hati, ia menyatakan, “Merupakan kehormatan terbesar untuk mewakili negara saya sebagai pemain dan manajer selama sekitar 20 tahun dan menjadi bagian dari permainan yang saya cintai selama hampir 40 tahun.”

Penghargaan dan Karir yang Menginspirasi

Gareth Southgate, yang kini berusia 54 tahun, telah menciptakan sejarah dalam karir manajerialnya dengan membawa Inggris tampil dalam empat turnamen besar. Dalam perjalanan tersebut, ia sukses membawa timnas Inggris hingga ke semifinal Piala Dunia 2018 dan perempat final Piala Dunia 2022.

Selama masa jabatannya, Southgate memimpin pasukan Inggris meraih sembilan kemenangan di fase sistem gugur turnamen besar, jauh lebih banyak dibandingkan dengan enam kemenangan yang didapatkan oleh pelatih lain dari tahun 1966 hingga 2016.

“Mengawasi dan menciptakan tim yang kuat dalam waktu yang singkat adalah hal yang menantang, namun semuanya terasa sangat berarti ketika kita melihat pencapaian yang telah diraih bersama,” jelas Southgate.

Dengan catatan 61 kemenangan dari 102 pertandingan sebagai pelatih Inggris. Southgate telah meninggalkan jejak yang tidak akan terlupakan dalam sejarah sepak bola Inggris.

Penghargaan sebelumnya yang diraihnya, yaitu gelar OBE pada bulan Desember 2018, menunjukkan pengakuan terhadap jasa-jasanya. Enam tahun setelah itu, pencapaian menakjubkan ini berujung pada gelar bangsawan yang menggema sebagai simbol penghormatan kepada karirnya.

Baca Juga: KTM Tunda Pengembangan Motor MotoGP Akibat Krisis Keuangan

Pujian dari Berbagai Kalangan

Pujian dari Berbagai Kalangan

Berita mengenai pengakuan terhadap Southgate tidak hanya disambut baik oleh penggemar sepak bola. Tetapi juga oleh sosok-sosok berpengaruh dalam dunia olahraga dan pemerintahan. Ketua FA, Debbie Hewitt, MBE, memberikan penghormatan yang luar biasa kepada Southgate dengan menyebutnya sebagai salah satu “manajer terhebat di Inggris.”

“Dari kami semua di Asosiasi Sepak Bola, saya mengucapkan selamat kepada Sir Gareth atas kehormatan yang sangat pantas ini. Sepanjang kariernya sebagai pemain, pelatih, dan pembawa perubahan. Ia telah menjadi perwujudan yang terbaik dari sepak bola Inggris,” ungkap Hewitt, mengapresiasi kontribusi Southgate dalam menginspirasi para pemain dan penggemar.

Jamie Carragher, mantan pemain dan analis sepak bola, juga memberikan pujian kepada Southgate, mengatakan, “Saya senang untuknya. Semua yang telah ia capai dengan tim nasional Inggris sangat luar biasa. Perjalanan yang dia lewati tidak mudah, namun kepemimpinannya membawa Inggris mencapai dua turnamen besar dengan gemilang.”

Pangeran William pun tidak ketinggalan untuk menyampaikan pujian. Berterima kasih kepada Southgate yang dianggap sebagai sosok “serba bisa” dan mampu menunjukkan “kerendahan hati, kasih sayang, dan kepemimpinan sejati.”

Perdana Menteri Sir Keir Starmer ikut memberikan penghormatan, menyanjung Southgate karena telah “memikul mimpi-mimpi negara dengan penuh martabat.”

Perjalanan yang Tak Terlupakan

Selama menjabat, Southgate telah melewati beragam pengalaman, baik manis maupun pahit. Walaupun harus merasakan kekalahan di final turnamen. Ia tetap berfokus pada tujuan yang lebih besar dan pengalaman berharga yang diperoleh dari setiap pertandingan.

“Sebelum pertandingan, kami memiliki rencana yang jelas. Ketika hasilnya tidak sesuai harapan, saya merasa bertanggung jawab untuk memberikan penjelasan kepada para penggemar,” kata Southgate tentang tugas berat yang diembannya.

Dalam satu kesempatan, Southgate menyatakan, “Delapan tahun merupakan waktu yang panjang, dan saya belajar banyak selama periode ini. Saya berharap tim akan terus maju dan meraih kesuksesan.” Melalui pendekatan teliti dan mendalam, ia mampu membangun tim yang solid yang mampu bertanding di level internasional.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang mendukung saya selama ini. Termasuk keluarga saya yang selalu memberikan cinta dan dorongan yang tak henti-hentinya,” kata Southgate sembari menekankan pentingnya dukungan dari orang-orang terdekatnya.

Ia juga dengan isyarat humor mengatakan, “Meskipun saya harus mengakui bahwa gelar yang saya pegang di rumah tidak akan pernah berubah.”

Menatap Masa Depan

Setelah kepergiannya dari timnas Inggris pada bulan Juli. Southgate menyatakan keyakinan bahwa tim Inggris akan terus maju dan meraih kesuksesan di masa mendatang. “Saya puas dengan perjalanan kami.

Kami ingin kembali di titik akhir, dan meraih kesempurnaan akan menjadi memenangkan final,” ujarnya mengenang ambisi yang belum tercapai.

Kendati demikian, Southgate memastikan bahwa ia tidak akan kembali ke peran pelatih setidaknya selama satu tahun setelah pengunduran dirinya. “Saya ingin mengambil waktu untuk diri sendiri dan menikmati momen tanpa tekanan. Tentu saja ada banyak hal yang ingin saya lakukan di masa depan, tetapi saat ini saat yang tepat untuk beristirahat,” tuturnya.

Keberhasilan Southgate dalam meraih gelar bangsawan bukan hanya sekadar penghargaan pribadi. Ini adalah pengakuan bagi seluruh komunitas sepak bola Inggris dan dunia atas usaha yang dilakukan untuk membawa kembali rasa bangga pemain dan penggemar terhadap tim nasional.

“Saya berharap generasi mendatang akan terus menginspirasi dan memberi harapan kepada semua orang,” tutup Southgate.

Dengan semua pencapaian ini, jelas bahwa Gareth Southgate tidak hanya meninggalkan jejak sebagai manajer sukses. Tetapi juga sebagai sosok yang inspiratif dan penuh dedikasi. Perjalanan karirnya adalah contoh nyata bahwa keberhasilan tidak hanya diukur dari trofi yang diraih, tetapi juga dari pengaruh positif yang ditinggalkannya untuk tim dan para penggemar.

Buat kalian, jangan sampai ketinggalan mengenai informasi menarik dan terupdate seputar dunia Olahraga Sepak Bola.